kisah seekor cicak

Akulah yang tidak disukai oleh hampir kebanyakan orang. Akulah yang dianggap sebagai hama. Akulah yang menempel di dinding rumah. Akulah yang terjatuh dan hingggap di kepala manusia, sehingga dianggap sebagai sumber kesialan. Akulah yang membuat kebisingan di tengah sunyinya malam. Akulah yang bertelur. Akulah yang mampu memutuskan ekorku sendiri. Akulah saksi hidup dari setiap perilaku manusia di dalam rumah. Akulah yang mengamatimu, mengamati manusia.

Agak lama aku tinggal di rumah ini, rumah yang sederhana dan dihuni oleh seorang gadis dan ayah tirinya. Gadis tersebut baru ditinggal mati oleh ibu kandungnya sejak satu tahun yang lalu, dan kini tinggal bersama pria yang sudah dinikahi ibunya selama empat tahun itu. Aku tak tau jelas berapa umur gadis itu, mungkin saja sekitar 13 tahun, wajahnya cantik meski awan mendung selalu menyelimuti cerianya, tubuhnya banyak dihiasi luka memar, dan aku selalu memergokinya sedang menangis.

***

Seperti biasa aku sedang mengamati serangga kecil bernama nyamuk untukku jadikan santapan pagi. Kuamati kemana ia terbang dan kubiarkan ia makan dengan kenyang terlebih dahulu. Dan setelah ia merasa lengah ku santap ia dengan lahap. Hap! Ku julurkan lidahku yang panjang ini dan dengan tangkasnya kumasukkan ia ke dalam mulutku. Pagi ini aku sudah mendapatkan santapan lezat. Namun, tidak begitu dengan gadis pemilik rumah ini, ia terlihat meringkuk kesakitan diatas kasur yang sudak kuyu itu.

BRAKK !! Tiba – tiba datanglah seseorang yang mendobrak pintu kamar gadis itu.

“hey bisu!!” kata pria yang tak lain adalah ayah tirinya.

“ngapain lu diem di situ?bukannya nyiapin sarapan buat gue.” Pria tersebut mendekati gadis itu dan mulai menjambakki rambut gadis yang terurai panjang itu. Wajahnya terlihat begitu pucat, dan berkeringat dingin. Gadis itupun mulai memegang dahinya sambil menunjukkan isyarat bahwa ia sedang sakit.

“ sakit?enak aja lo!!duit mana duit?”

Gadis itu mulai menangis sambil menggelengkan kepalanya.

“warisan dari nyokap lo mana hah?” gadis itu semakin menangis dalam diam. Sedangkan mata sang ayah tirinya yang merah menyalah penuh kemarahan itu tiba – tiba berubah menjadi tatapan penuh kebahagiaan dan kerakusan.

“nah ini kalung siapa? kalung lo kan? cepat lepas!!” gadis itu kembali menggelengkan kepalanya sambil memegang erat kalung yang terpasang dileher indahnya. Namun, tenaga pria itu tetap dan selalu lebih besar, iapun berhasil merebut kalung berbentuk hati dari jemari gadis kecil itu. Lelaki tinggi besar itu berlalu dengan cepatnya, sedangkan si gadis cantik masih menangis dalam bisunya.

***

Gadis itu memang bisu sejak kepergian ibu tercintanya. Aku tak tau bagaimana dan mengapa ibunya meninggal. Yang pasti sejak ku singgahi rumah ini, gadis cantik tersebut sudah tidak bisa mengeluarkan suara layaknya manusia – manusia yang lain. Mungkin saja kepergian ibunya menyisakan luka yang sangat dalam sehingga ia tak mampu untuk mengeluarkan suara tangisnya lagi.

Setiap hari ayah tirinya menyiksa tubuh mungil gadis  yang sampai sekarang tak kuketahui namanya itu. Semua harta yang ada didalam rumah telah lenyap entah kemana, mungkin sang ayah yang tak sepantasnya dipanggil ayah itu telah menjual segala yang ada didalam rumah demi kepentingan hidupnya sendiri. Ia menghabiskan harinya dengan berjudi, bermain perempuan, dan sesekali membawa perempuan yang berbeda kedalam kamarnya. Entah apa yang ia lakukan.

Aku sendiri hanya bisa mengamati tingkah mereka berdua dari kejauhan, sesungguhnya aku sangat ingin membantu gadis tersebut keluar dari segala penderitaan yang membayangi hidupnya. Namun, aku hanyalah seekor cicak yang mungkin saja bisa terbunuh oleh tingkah kejam manusia. Jadi, aku hanya bisa memperhatikan dan berdoa kepada tuhan agar gadis itu mendapatkan perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

***

Kawan – kawanku tak ada yang betah untuk tinggal di rumah ini, meski sebenarnya dirumah ini banyak sekali serangga kecil yang bisa dijadikan santapan. Alasan mereka mudah saja yakni tak tega melihat seorang gadis kecil yang selalu disiksa, dan dianiaya. Aku sendiri bukannya tega, namun entah mengapa aku sadar sepertinya aku harus lebih lama lagi untuk tinggal disini.

Lagi, aku menatapi gadis itu dengan rasa kasihan di dinding kamar. Dan ternyata gadis itu menyadari keberadaanku, ia menatapku seperti ingin berbicara. Aku yakin didalam hatinya  pasti ia ingin mengungkapkan isi hatinya. Namun, apa daya ia hanya seorang gadis bisu.

Aku tak mampu berdiam diri menatapi gadis cantik itu, jadi kuputuskan untuk keluar dari kamar melalui celah kecil di atas pintu kamar. Aku merayapi dapur, dan sampai ke tengah rumah. Ramai sekali disana, penuh dengan pria – pria mabuk dan wanita berbaju seksi. Aku tahu mereka sedang berjudi, sungguh tindakan maksiat dan memalukan. Namun, rasanya aku harus mengamati mereka, menurutku itu keputusan yang tepat.

“ punya apa lu Bred? Udah kere begini masih aja pingin ikutan” kata seorang pria mabuk berbadan kurus, kepada sang ayah tiri itu.

“ tenang aja kali ini gue pasti menang”

“ kalo lu kalah lagi apa jaminannya?” Tanya seoang pria yang terlihat sedang memeluk seorang wanita.

Pria yang disapa Bred itu kini terdiam seperti sedang berpikir keras.

“ya udah  gue kasih si cewek bisu itu aja deh”

“maksudnya anak tiri lu?”. Pria bangsat itu menganggukkan kepalanya.

“yang bener lu? Tu cewek biar masih bocah tapi cantik juga sih, Masih perawan nggak tu cewek?”

“ gue jamin dia masih perawan”

“ yakin lo belum pernah ngapa – ngapain dia?”

“perlu dibuktiin sekarang?” tantang pria itu kepada kawan – kawannya. Mereka semuapun tertawa terbahak – bahak.

Aku tak mengerti dengan jelas bagaimana proses perjudian itu. Yang pasti uang bergilir kesana kemari dan penuh dengan tawa riang serta botol – botol minuman bererakkan di sekitar meja judi. Aku berharap semoga pria jahat itu memenangkan perjudian tersebut. Bukannya, aku mendukung ia, namun aku tak mau melihat anak tirinya ternoda karena ulah pria – pria pendosa itu.

Suasana semakin memanas, ketika Abred mulai kebingungan dan rasa kesal menyelimuti wajahnya. Wajahnya terlihat pucat dan putus asa.

“ aduh Bred, gue bilang juga apa bentar lagi lo juga  kalah lagi” ia hanya terdiam.

Tiba – tiba tawa riuh,kembali membahana. Seorang pria bertubuh kurus mengeluarkan kartu andalannya.

“hahaha..gue menang. Janji lo harus lo tepati Bred.”

“tuh dia ada di kamar” kata ayah tak bermoral itu.

“sorry bray.. kayaknya lo semua, harus pergi, gue mau menikmati malam indah sama tu cewe bisu itu.”

“oke oke..kita semua ngerti.. hahahah..”

Para pemabuk dan wanita – wanita nakal itupun meninggalkan rumah ini, termasuk si ayah tiri. Sekarang hanya tinggal kami bertiga yang ada didalam rumah ini. Aku, pria  hidung belang dan gadis cantik itu.

Lelaki itu terlihat sedang bersiap – siap dengan mata binalnya. Langkahnya maju  perlahan sambil memanggil nama gadis itu dengan pelan dan lembut. Ku ikuti setiap langkahnya. Hingga sampai disebuah kamar kecil yang didalamnya gadis itu. Kemudian, ia mengetok pinu itu dengan perlahan.

“Dinda sayang buka pintunya dong” namun sepertinya, gadis itu tak mau membuka pintu kamarnya.dan ku harap ia tidak akan pernah membukakan pintu kamarnya.

“Dinda…” ulang lelaki itu. Berkali kali ia memanggil nama gadis itu. Namun, dinda tak juga muncul dari balik kamarnya. Dengan rasa penasaran aku merayap ke dalam kamar gadis mungil itu. Dan kulihat ia sedang ketakutan sambil memeluk sebuah bantal. Aku rasa Dinda sudah tahu akan hal itu.

Dinda mulai menangis dan lelaki itu mulai mencoba mendobrak pintu kamarnya yang sudah rapuh itu.

“Dindaaa.. kalo lo nggak juga buka ini pintu gue dobrak!!”

BRAKKK!!! Pintu itu terbuka lapang. Dan kulihat seorang pria tinggi kurus menatap Dinda dengan penuh birahi.

“mau apa lo sekarang?”lelaki itu tersenyum dan mulai mendekati Dinda.

Gadis cantik itu mulai melempari barang – barang yang ada didekatnya ke arah lelaki itu namun, semua terasa sia – sia dan percuma.

“mau lempar apa lagi sayang?semuanya nggak akan berguna. Bokap tiri lo udah ngejual lo ke gue. Gue bebas mau ngelakuin apa aja.” Pria itu mulai menyentuh pipi gadis cantik yang terlihat ketakutan itu.oh tuhan!

Aku tak bisa membiarkan semua ini terjadi, gadis itu masih sangat polos dan baik hati. Sedangkan pria itu mulai melakukan tindakan – tindakan tidak pantas. Kuputuskan untuk merayap  dan terdiam tepat diatas kepala pria itu, setelah itu pluk! kujatuhkan tubuh mungilku kekepalanya untuk mengalihan perhatian.

“AH apa ini?” pria itu terkejut sambil mencoba untuk menyingkirkanku dari kepalanya yang berambut gondrong itu Namun aku tetap mencoba bertahan dengan kaki – kakiku yang lengket ini.

Setelah beberapa saat ia berhasil membantingku dengan tenaganya yang besar itu. Akupun terpelanting didekat kakinya.

“ dasar cicak sialan!!!” aku berhasil mengalihkan perhatiannya. Ia mulai mencari benda untuk memukulku hingga ia dapatkan sebuah tongkat besar yang siap untuk membunuhku. Namun, aku tak putus asa kugunakan keahlian terakhirku untuk mengalihkan perhatiannya yaitu dengan cara memutuskan ekorku.kuharap ini akan berhasil. Tapi ternyata kali ini dugaanku salah, lelaki itu tetap mengejarku. Kekuatanku semakin melemah, hanya satu harapanku kali ini semoga gadis itu bisa berlari sejauh mungkin.

Setelah susah payah, pria itu berhasil mendapatkanku, dan memukulku dengan segala upaya yang ia punya. Tatapanku makin tak karuan, tenagaku semakin melemah.kuharap gadis itu segera pergi dari rumah ini, aku tak peduli dengan keadaanku sekarang mungkin sang malaikat maut sudah siap menjemput sang binatang dengan penuh kesialan ini.

***

 

 

 

 

 

 

 

air mata membasuh luka

Air mata hampir menjatukan dirinya

Ketika dunia mulai mengacuhkannya

Ketika impian menjauh dari kehidupannya

Air mata hampir menghancurkan asanya

Ketika matahari berpaling dan enggan menyinarinya

Ketika rembulan tak mau lagi menemaninya

Air mata hampir mebunuh dirinya

Ketika sepasang iris mengeluarkan senjatanya

Ketika tangisan itu menjerit dengan sakitnya

Air mata sungguh menyakitkan dirinya

Ketika ada yang menyayati hatinya

Dan lagi lagi ia mengalaminya

Namun air mata juga membasuh rasa sakitnya

Seperti hujan yang membasuh debu di hatinya

Sampai pelangi datang dengan sendirinya

Air Mata Menyapu Sakit

Air mata hampir menjatukan dirinya

Ketika dunia mulai mengacuhkannya

Ketika impian menjauh dari kehidupannya

Air mata hampir menghancurkan asanya

Ketika matahari berpaling dan enggan menyinarinya

Ketika rembulan tak mau lagi menemaninya

Air mata hampir mebunuh dirinya

Ketika sepasang iris mengeluarkan senjatanya

Ketika tangisan itu menjerit dengan sakitnya

Air mata sungguh menyakitkan dirinya

Ketika ada yang menyayati hatinya

Dan lagi lagi ia mengalaminya

Namun air mata juga membasuh rasa sakitnya

Seperti hujan yang membasuh debu di hatinya

Sampai pelangi datang dengan sendirinya

jendela berdebu

walau angin berhembus melawan arus pergimu..

meski deru ombak terus merintihkanmu..

alunan langkah kakimu itu

tetap saja akan berlalu..

aku yang dari dulu mengharap hadirmu

seiring jalannya waktu menjadi jendela berdebu

karena kau tak kunjung menyinggahiku..

seandainya hujan menangis untukmu

seandainya kau ikuti arah angin itu

mungkinkah jejakmu akan kembali pada jendela berdebu?

yang semakin hari semakin merindu padamu

sepotong rusuk adam

aku hanyalah sepotong tulang rusuk dari seorang Adam

yang semakin merapuh

karena sang Adam belum jua menemukan tulang rusuknya

aku hanya bisa mencari sambungan tulang setiap Adam

yang sekiranya tepat..

aku juga mencari setiap jantung untuk bisa kulindungi..

setiap yang tidak tepat..

aku pergi dan terus mencari..

untuk siapakah aku diciptakan..

akupun menunggu..

sehingga sang Adam sendiri yang menemukanku..

kuharap saat ia menemukanku..

aku belum patah dan hancur

it’s my self

hallo teman – teman!!

senang berjumpa dengan kalian..

setelah sekian lama nggak blogging.. akhirnya gue bisa berseluncur lagi di dunia maya ini.

sekedar pemberitahuan blog ini berisikan tentang cerpen dan puisi, juga tentang curhatan gue.. pokonya blog ini adalah diri gues esungguhnya..

semoga aja dengan blog ini gue bisa berbagi tulisan dan pengetahuan, dan semoga aja suatu saat nanti gue bisa menjadi seorang jurnalis sekaligus pengarang terkenal.

amiin

senja esok hari

engkau adalah matahari yang nyaris tenggelam

yang memudarkan rona merah hingga menjadi jingga

ingin cepat meraihmu namun kau segera terpejam

dan akan kutunggu lagi engkau di esok senja

senja itu engkau

yang begitu indah berwarna merah bata

tapi kau hanya bisa kupandangi dengan cepat dan sekilas

karena kau terlalu cepat tenggelam

aku tak bisa menyimpan kau di bunga tidurku

kau memang hanya sekilas datang dan kemudian pergi menjadi malam

meski aku terus berusaha berlari mengejar bayang jinggamu

kau tetap saja tak tercapai oleh jemariku yang mengalun syahdu ini

namun hadirmu akan slalu ku nanti

di senja esok hari

Ku lepas satu bintang Dan 1000 kunang-kunang menemaniku

Mungkin,inilah saatnya untuk melakukan apa yang seharusnya kulakukan.sebut saja aku Gandhi.seorang lelaki remaja biasa yang berumur 16 tahun.tak ada yang menarik dariku kecuali tinggi badan.ya,aku memang memiliki tinggi badan 180cm yang lumayan tinggi untuk seukuran anak SMA.sekarang aku duduk dikelas 2 SMA.aku seorang murid yang tidak terlalu pintar namun,juga tidak terlalu bodoh,aku seorang murid yang tidak terlalu menonjol di kelas,dan juga aku seorang murid yang tidak begitu dikenal oleh guru-guru kecuali,dengan kata-kata ’yah..itu yang duduk paling belakang’ atau tidak ’itu yang tinggi kayak tiang lstrik’ lagi-lagi hanya tinggi badan yang mereka ingat.bukan karena otak ataupun keaktifanku belajar.sejujurnya aku sangat suka dengan ilmu kedokteran,dan cita-citaku adalah menjadi seorang dokter.aku tahu,itu adalah cita-cita paling konyol untuk orang yang bernilai IPA standar sepertiku.tapi,bukankah kita boleh bercita-cita setinggi langit?

Sepeti anak lelaki remaja biasa,disetiap pelajaran membosankan.aku selalu tertidur dengan pulasnya di bangku pojok paling belakang.sampai tak sadar kalau bel istirahat tlah berbunyi.

”huuh! Katanya mau jadi dokter,tapi kok males gini sih?”seseorang membangunkanku dengan suara gabrukkan tumpukkan buku dihadapanku.akupun terbangun dengan kagetnya.

”apaan sih loe farr?”kataku.dan beranjak menutup mataku kembali.

”gandhi,kalau sifat loe kaya’gini terus. kapan loe bisa sukses?”

”yesterday”

”gandhi,gue lagi nggak bercanda..nih gue bawain buku tentang ilmu kedokteran  buat loe.minggu depan balikkin soalnya gue juga mau baca “

“iya,thanks ya?”kataku datar.tapi tanpa sadar mataku tertuju pada Farra yang berbalik meninggalkanku.biar kujelaskan sedikit tentang dia,farra adalah seorang gadis manis yang pintar.tapi walaupun begitu kami punya satu selera.misalnya,kami sama-sama bercita-cita menjadi seorang dokter,kami suka minum ice capuccino,selera musik kami sama,dan kami juga sama-sama orang penggila kartun anime.kecuali yang tidak sama adalah mungkin aku seorang pria penggila bola,dan ia sama sekali tidak mengerti tentang bola.aku sudah mengenal dia sejak kelas 2 SMP sampai sekarang.dan anehnya kita selalu sekelas.yang sampai sekarang tidak aku mengerti dari dia kenapa dia mau berteman dengan orang sepertiku.ah…apa perduliku tentang dia sih?

***

“dhi,biasanya suka ada beasiswa kedokteran lho..” kata Farra ditelepon.

“terus,.?”

“kita coba ikutan testing yuuk..khan siapa tau kita dapet”

”lo gimana sih,kita khan masih kelas 2”tukasku

”gandhi,think smart dong my friend.kita ikutannya tahun depan aja.jadi sekarang kita belajar bener-bener.”

”iya-iya..gue ikut kata loe deh..bokap gue manggil nih udah dulu ya..”

”dhi…?” tuut..tuut..sambungan telepon seluler tertutup.

Jujur aku selalu bangga dengan gadis yang satu ini,padahal Farra tergolong anak mampu.sangat malah.tapi,dia tidak pernah meminta bantuan ayahnya yang seorang dokter untuk merekrutnya  menjadi seorang dokter juga dia selalu berusaha tanpa meminta bantuan ayahnya namun tetap terlihat akur.karena,sang ayah selalu mendukungnya dari belakang.tapi,untuk anak lelaki sepertiku sih sangat tidak mungkin.aku yang hanya tinggal ber2 dengan seorang ayah yang hobi mabuk-mabukkan dan dengan rumah yang sangat sederhana yaah sangat berbeda dengan dunia Farra.

Aku berdiam didalam kamar sambil membolak-balik buku yang dipinjamkan Farra semnggu yang lalu.selembar dua lembar aku mulai membacanya dengan seksama.namun,dengan tiba-tiba ada seseorang yang mendobrak pintu kamarku.Ayah,tentunya.

”GANDHI,kenapa pintu loe kunci..gue juga mau masuk tau nggak loe?”kata Ayah dengan sempoyongan.

”AYAH DARIMANA,JAM 2 PAGI BARU PULANG?MAEN PEREMPUAN LAGI,MABOK-MABOKKAN LAGI IYA KHAN YAH?”balasku dengan nada yang tak kalah tinggi.

”APA URUSAN LOE HAH?”

”AYAH TAU..?IBU MENINGGAL GARA-GARA AYAH MAEN PEREMPUAN LAGI..KAKAK PERGI NINGGALIN AYAH GARA-GARA AYAH TUKANG MABOK?”

”APA LOE BILANG?” PLAK..dengan keras ayah menamparku.matanya memerah kelakuannya mulai menjadi.sampai matanya tertuju pada buku diatas meja belajarku.

”APA ITU?”kata Ayah sambil menarik buku yang aku pinjam dari Farra.dan Ayah langsung menyobek buku itu.aku terdiam.

”udah gue bilang jangan pernah loe ngejual mimpi…sampai kiamatpun mimpi itu nggak bakal bisa lu raih…udah berhenti sekolah lu..buang-buang duit..tau nggak loe?”kata Ayah.

”ayah nggak berhak nyuruh Gandhi  buat berhenti  sekolah..karena yang ngebiayain sekolah Gandhi itu kakak..bukan Ayah..!dan sekarang Gandhi tau kenapa kakak pergi dari rumah ini.dan maaf yah..Gandhi juga pergi”kataku sambil meraih tas yang entah apa isinya.sambil merebut buku yang sekarang terlihat lebih pantas disebut dengan robekkan kertas.

”GANDHI MAU KEMANA LOE?”pekik ayah..aku tidak menggubrisnya.

***

Aku yang sekarang tinggal dkosan baru yang dibiayai oleh kakak perempuanku.hanya bisa menatap ayah dari kejauhan.jujur,aku sangat menyesali perbuatanku 2 minggu yang lalu.tapi aku juga sangat geram dengan sikap Ayah yang tak pernah bisa berubah.

Aku bangkit dari bangku dan menghampiri Farra yang duduk dibarisan paling depan.

”Far,nih buku loe..maaf agak telat ngembaliinnya..ada sedikit kesalahan teknis,”

”nggak apa-apa ko..dhi padahal loe nggak usah beli baru kali..”ternyata Farra tau tentang insiden 2 minggu lalu itu.

”dhi,jangan pernah menyerah buat ngeraih mimpi loe itu yah..biar loe bisa buktiin sama bokaplo..kalu lue bisa ngewujudin semua impian loe..gue siap ko..ngebantu loe..semangat…!”katanya bergairah

”terserah loe deh…”aku membalikkan badan tanpa ada gairah.

”dhi ntar belajar bareng yuuk..mumpung bokap gue ada dirumah ntar bisa tanya-tanya sedikit deh ke dia…”sekali lagi dengan penuh gairah..aku?sangat tdak bersemangat.

***

Semangatku tlah sangat pulih..untuk meraih cita-citaku yang hampir dirampas oleh ayah..sejak kurang lebih satu tahun ini hampir tiap hari aku belajar bersama Farra sampai sekarang aku sudah kelas 3.dan hal itu sangat efektif,prestasi belajarku meningkat,dan Farra mampu mengembalikan mimpi-mimpi yang hampir tekubur didasar hatiku.aku senang dan hari ini adalah hari yang sangat mendebarkan karena hari ini adalah hari testing beasiswa kedokteran di universitas terkenal Di Jakarta.

”loe nggak mau ikutan farr?”

”nggak..udah loe masuk aja tuh keruangan loe..”

”tapi kenapa..?”

”Udah masuk aja sana”Farra mendorongku dengan pelan.aku bingung bukankah pada awalnya dia yang paling bersemangat untuk mendapatkan beasiswa ini? Aku pun masuk keruangan itu dengan cemas.

”GANDHI…JANGAN LUPA BERDOA…YAA…!”katanya.

***

Dua bulan tlah berlalu dan Ujian Nasional sebentar lagi akan dilaksanakan.tlah banyak hari-hari cerah yang tlah kulewati bersama kakak dan Farra.namun,sayangnya Ayah tidak berada disampingku.hampir sampai satu tahun terakhir ini aku tidak berbicara pada Ayah.sejujurnya aku ingin minta maaf pada ayah tentang kejadian waktu itu.ayah tak sepenuhnya salah atas kepergian ibu dan kakak.ibu meninggal karena serangan jantung dan kakak pergi karena dia ikut suaminya yah,walaupun sebenarnya kakak juga tak tahan dengan sikap ayah.

”dhi loe kangen sama bokap loe yah?”Farra memecahkan lamunku diperpustakaan sekolah.

”kalo loe kangen ketemu dong..nggak baek sejelek-jeleknya dia,itu kan bokap loe..”aku masih terdiam

”tau apa loe tentang bokap gue?”kataku beranjak meninggalkan Farra

”dhi…?”

Aku berjalan menuju kelas kulewti dinding satu dan dinding yang lainnya.sampai mataku tertuju pada kerumunan siswa-siswi yang sedang sibuk membaca majalah dinding.akupun berlari menuju tempat tersebut.

”ada apa sih?”

”ini yang dapet beasiswa kedokteran”kata orang yang sepertinya tidak begitu kukenal.

Statis..jantungku berdebar dengan keras.apakah aku salah satu siswa yang mendapat beasiswa tersebut?aku mulai mencari namaku ’Gandhi Nataprawira’adakah namaku di 5 daftar nama yang akan mendapat beasiswa tersebut?akupun membacanya dengan seksama.’Radhimas Yuditya….Dinda Kirana Dewi….Arozy Putra Pratama..Shareefa Anindya dan……..Ghiafani Putri’

Sedetik..dua detik..detak jantungku terlewat sebentar..namaku tidak ada..dari daftar tersebut.aku berbalik arah dengan kecewa ternyata,dibelakangku sudah ada Farra yang menatapku dengan sedih.aku pun segera berlari…

”GANDHI….”pekik Farra.

***

”loe tuh egois tau ngga?”aku yang menemui dia berada diteras depan kosanku.

”tolong jangan kaya’ gini dong Dhi..loe udah bolos sekolah 1 minggu.padahal,bentar lagi loe mau ujian masa loe nyerah cuman gara-gara ini”

”tapi gue gagal Farr..”

”gue tau..tapi ini bukan akhir dari segalanya Dhi..l”

”gue perlu waktu buat ini Farr..”

“terus..”

“gue juga nggak tau harus ngelakuin apa untuk ini..”

“nulis..”kata Farra

“apa?”

“nulis..semua apa yang udahloe rasain..mungkin itu bisa ngeringanin beban loe Dhi..”

“maksud loe nulis diary?cuman cewek yang nulis gituan”

“mungkin iya..kenapa harus malu ngeluarin kata hati loe sendiri sih?kecuali…kalau loe emang seorang pecundang..”katanya tajam

“gue harap besok loe udah bisa masuk sekolah lagi Dhi..”katanya beranjak pergi.

***

Aku menatap lamat pada komputer di rental komputer  dekat kosanku.microsoft word 2007.tapi,apa yang akan aku ketik sekarang?tugas..?tidak ada…lantas apa?ataukah aku sedikit mengikuti kata-kata gadis rock n roll itu untuk menulis diary?ahh tidak mungkin..hanya kaum wanita saja yang dapat menulis hal konyol itu.atau…mungkinkah aku buat kisah hidupku dalam sebuah cerita saja.jadi,tidak mungkin ada orang yang mengetahui bahwa ini adalah kisah nyataku?ahh..ya tentu saja boleh kulakkukan hal itu.akan ku tulis semua tentang hidupku disebuah novel ini.akan kuceritakan semuanya tentang Farra,Ayah,Ibu,kakak,dan aku serta hidupku tentunya.

tanpa henti jariku mengetik semua apa yang ada diotakku.tak terasa waktu tlah menunjukkan jam 12 malam.aku harus pulang.akupun menyimpan seluruh tulisanku kedalam sebuah Flashdisk 2gb kesayanganku dengan judul file my first novel.akupun segera pulang.

***

Akhirnya aku tlah menyelesaikan novel pertamaku.walaupun hanya diriku sendiri yang mengetahuinya.aku tak punya niat untuk menerbitkan novel ini..siapa sih yang mau membaca novel dengan pengarang amatir seperi diriku ini.aku puas dan senang..walaupun hal itu belum bisa membuatku untuk melupakan semua impianku.menjadi seorang dokter pastinya.jujur aku agak susah membagi waktu antara menulis dan belajar untuk Ujian Nasional nanti.pokonya aku harus lulus..walaupun aku juga tidak tahu mau kemana aku setelah lulus.tidak mungkinkan aku membebani kakak terus.

Aku pulang sekolah naik ojeg..dan akupun membayar jasa atas itu.aku menyodok saku dan memberikan uang kepada tukang ojeg.tapi sepertinya ada yang terjatuh..tidak mungkin..flashdisk ku hilang.

Aku memastikan kembali setelah aku memasuki kamar kosku.kucari dalam tas,tempat tidur,akh semua pojok tempat tlah kucari.tapi,hasilnya nihil.

***

“dhi,ini flashdisk elo khan?”kata Farra di sekolah

”ko..”

”untung gue yang nemuin coba kalo orang lain khan sayang disitu ada novel karangan loe sendiri ”

”jadi lo baca semua Farr?

“hah?”

“loe nggak berhak ngebaca sesuatu yang pribadi dari gue..loe udah ngelanggar garis gue Farr..”

“tapi gue khan cuman..”

“kenapa sih loe selalu pingin tau tentang gue..!?”aku merebut flashdisk ku dengan cepat.

***

Ujian Nasional dan Ujian Sekolah tlah kulewati dengan baik yaah..tinggal menunggu hasil.aku bingung apa yang harus kulakukan setelah lulus nanti.adakah pekerjaan yang menunggu orang dengan lulusan Sma seperti diriku ini?ahh..sudahlah untuk apa aku terus-terusan bingung dengan hal ini..nikmati saja hari ini.

Semenjak kejadian itu sikapku pada Farra begitu dingin bahkan kami tidak pernah bertegur sapa.sebenarnya kejadian itu adalah kejadian yang sangat sepele.haruskah aku meminta maaf kepadanya?tapi kemana dia kenapa setelah ujian dia tidak pernah menampakkan mukanya lagi?kemana Farra pergi?

Aku pulang dengan kecewa karena tak berhasil menemukan gadis yang kuberi julukkan nona rock n roll itu.tapi tiba-tiba ada yang mengetok-ngetok pintu kamarku.

“dhi ada tamu tuhh!”

”tamu?”

”iya samperin gih..”

Aku bingung siapa yang mau bertamu padaku?aku pun beranjak dari kamar kosku.

”Gandhi nataprawira?”kata seorang bapak-bapak padaku

”iya pak..”

”selamat anda telah menerima beasiswa sekolah di universitas  London”

”apa?”

”iya anda telah memenangkan lomba menulis novel remaja bahasa Inggris yang telah anda kirim beberapa bulan yang lalu”

Aku masih tak bisa mencernanya.

”apakah anda pengarang dari novel yang berjudul hope n dream?”

”ii..ya..ttapi..”

”kalau begitu anda akan mengikuti bimbingan belajar bahasa Inggris selama 2 bulan dan anda akan kami terbangkan ke Inggris beserta dengan ongkosnya”

”saya tunggu besok pagi ya..kami akan mengadakan wawancara terlebih dahulu.”

”terimakasih pak.”aku tersenyum bingung..farra?apakah nona rock n roll itu yang melakukan semua ini?

***

Ternyata semua itu bukan mimpi.aku benar-benar mendapat beasiswa itu.tapi siapa yang melakukan semua ini?Farra atau siapakah ahh..pasti Farr yang melaukan ini tapi kemana gadis itu?kenapa dia menghilang?

Hasil kelulusan segera dipajang dipapan pengumuman dan ternyata aku lulus,Farra juga.aku senang tapi aku harus mencari Farra sekarang.aku mencoba menghubunginya berkali-kali bahkan aku mencoba mengirimnya pesan di akun e-mail dan facebooknya tapi tetap saja hasilnya nihil.

Aku tetap menghubunginya akupun melupakan sedikit kebahagiaan kelulusanku.dan berubah menjadi rasa cemas.aku berjalan tanpa memerhatikan arah ternyata aku menabrak seseorang.ternyata ayah dan kakak.

***

London,Inggris

Sudah dua tahun aku  kuliah di sini.aku mengerti sekarang ternyata memang Farra yang melakukan semua ini.kakak sudah cerita semuanya.kakak juga cerita tentang Farra yang pndah untuk kuliah di luar negeri jurusan kedokteran tentunya.aku sendiri tidak tahu di mana tempatnya.sejak kejadian aku kabur dari rumah ayah ternyata ayah sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi hal-hal bodoh itu lagi.dan sekarang ayah tinggal bersama kakak.dan satu hal lagi yang bisa kuambil hikmah.tentang mimpi.aku tahu sekarang tak semua apa yang kita cita-citakan bisa menjadi kenyataan.seperti halnya aku..aku yang awalnya bercita-cita untuk menjadi seorang dokter malah menjadi seorang calon penulis.ya..h walaupun aku lebih suka dengan karya nonfiksi dan fiksi ilmiah.seperti novel karangan sir.Arthur conan Doyle yag sangat fenomenal dengan novelnya yang berjudul Sherlock Holmes itu yah..mungkin akulah salah satu penggantinya.apa salahnya bermimpi kan?aku tau cita-citaku untuk menjadi seorang dokter tlah sirna tapi ternyata aku malah mendapatkan hal yang lebih baik dari pada itu.istilah yang kubuat sih satu bintang ku lepas dan 1000 kunang-kunang menemaniku.maksudnya walaupun aku tidak bisa meraih cita-cita yang sangat kuingikan tapi setidaknya aku tlah mendapatkan 1000 cahaya yang terang seperti bintang walaupun aku tau cahaya itu bukan bintang yang aku inginkan.

Oh iya tentang Sir.Arthur Conan Doyle yang aku ceritakan tadi.aku akan melihat patung sherlock Holmes yang ada di Picardy place,Edinburgh dan patung sir.Arthur Conan Doyle-nya sendiri di Crowborough cross,esok.

Edinburgh city,

Aku melihat patung sherlock holmes itu dengan seksama.tapi mataku tiba-tiba tertuju pada seorang wanita yang sepertinya ku kenal.

“farra..?kataku

Gadis itu menoleh padaku.dan menatapku dengan lama.

“Gandhi?”dia tersenyum kaget dan berjalan mendekatiku.

Aku tak menyangka ternyata nn.rock n roll ku yang selalu kucari-cari ternyata ada di hadapanku sendiri.kami pun terdiam dengan takjub setelah agak lama kami berdua senyum – senyum sendiri kami pun mengobrol dengan seperti biasa lagi.

Farralah nn.rock n roll pembangkit listrik ku,tokoh gadis yang paling kusenangi dalam novel pertamaku,sahabat terbaikku dan cinta pertamaku.

*tamat*